Dimasak dengan Cara Tak Biasa, Kuliner Nusantara Ini Punya Cita Rasa

Dimasak dengan Cara Tak Biasa, Kuliner Nusantara Ini Punya Cita Rasa

Legendaris

Ngomongin kuliner Nusantara sepertinya nggak akan pernah habis diulik. Bukan hanya soal kelezatannya saja, tapi juga cara memasak yang terbilang unik dan nggak bisa ditemukan di daerah lainnya. Menggunakan alat atau bahan yang ditemukan di lingkungan sekitarnya, metode memasak yang terbilang eksotik ini juga menyumbang kenikmatan tiada tara, seperti kuliner legendaris berikut ini.

Naniura

Kalau Peru punya ceviche, Indonesia juga punya menu dengan metode memasak yang hampir sama. Namanya naniura, kuliner khas Batak yang dalam proses pengolahannya nggak memerlukan panas api. 

Berbahan dasar ikan mas, nila atau mujair, sajian yang awalnya hanya bisa dinikmati para raja ini disajikan mentah dengan siraman bumbu khas, seperti andaliman dan kecombrang. Punya cita rasa asam, uniknya hidangan ini sama sekali nggak berbau amis berkat cara membersihkan ikan yang teliti dan dagingnya direndam dalam air asam jungga.

Seafood Ala Tanimbar Kei

Penduduk Tanimbar Kei punya cara menangkap ikan yang tak biasa, begitu juga dengan metode memasaknya. Setelah menombak ikan-ikan yang bersembunyi di batu karang, penduduk akan mengolahnya dengan teknik bakar batu. Teknik ini mirip dengan yang ada di Papua, bedanya ada pada batu karang yang berpori sehingga apinya nggak sepanas saat menggunakan batu kali. 

Pertama, mereka menganyam keranjang dari daun kelapa dan memasukkan buru hotong (tanaman pangan liar sejenis gandum yang biasa dikonsumsi di Pulau Buru, Maluku), biji-bijian khas yang sudah dimasak dengan kelapa parut. Di atasnya diletakkan kepiting, lobster, udang, ikan maupun kerang yang ditusuk seperti sate. 

Keranjang tersebut kemudian ditutup daun dan dimasukkan ke dalam tanah yang sudah diisi api unggun dan batu-batu laut. Ditutup dengan pasir dan karung goni hingga rapat, butuh 4 jam pengasapan hingga seafood siap disantap. Walau minim bumbu, rasanya nggak kalah juara!

Entil dan Timbungan di Bali

Banyak yang menyebut entil sebagai ketupatnya orang Bali. Jadi sajian spesial di tengah perayaan Nyepi, entil yang dibungkus dengan daun kalangedi akan disantap bersama timbungan. Bukan nama menu, timbungan merupakan cara memasak menggunakan bambu. Di dalamnya berisi bumbu khas Bali, daging, sayuran dan ditutup daun pakis tua. 

Bambu-bambu tersebut dipanggang di atas api kecil selama sekitar 1 jam hingga matang. Munculnya sensasi tersendiri saat disantap, bisa juga menambahkan cabai dalam racikan bumbunya untuk menambahkan rasa pedas yang sukses menggoyang lidah.

Ayam Betutu

Satu lagi kuliner khas Bali yang punya metode memasak unik dan bikin rasanya melegenda. Uniknya, setiap daerah di Bali punya cara dan resep tersendiri untuk membuat ayam betutu. Mulai dari dibungkus daun pinang sebelum dikubur dalam tanah, dimasukkan dalam gerabah baru dimasukkan ke dalam tanah hingga diselimuti bara api dan bara sekam.

Kini kebanyakan warga Bali memilih memasak ayam betutu dengan cara merebusnya setengah matang baru memasukkan bumbu-bumbu khas Bali, lalu dimasak kembali hingga matang dan bumbunya meresap. Ada juga yang memvariasikan ayam betutu dengan menggoreng atau membakarnya untuk mendapatkan tekstur yang garing di permukaannya. Apapun cara masaknya, menu legendaris yang satu ini ampuh menggugah selera makan.

Beruntungnya yang tinggal dan bisa menjelajah kekayaan kuliner Nusantara. Saking nikmatnya, nggak jarang kamu jadi makan berlebihan, apalagi kalau cita rasa menu legendaris ini cenderung pedas dan asam. 

Biar terbebas dari derita diare saat menjajal hidangan eksotik tanah air, pastikan untuk selalu membekali diri dengan Diatabs. Sudah siap kulineran lagi?