Makan pedas merupakan salah satu kebiasaan yang disukai oleh banyak orang karena dapat memberikan rasa enak dan menyegarkan. Makan pedas juga bisa meningkatkan metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah, dan meningkatkan imunitas. Namun, makan pedas juga memiliki dampak negatif bagi sebagian orang yang memiliki lambung atau usus yang sensitif. Mereka bisa mengalami sakit perut setelah makan pedas karena adanya iritasi atau peningkatan asam lambung.
Sakit perut akibat makan pedas bisa berupa rasa nyeri, kram, panas, dan terbakar di bagian atas atau bawah perut. Rasa sakit ini bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam, tergantung pada tingkat kepedasan makanan, jumlah makanan yang dikonsumsi, dan kondisi lambung atau usus masing-masing orang. Jika tidak segera diatasi, sakit perut akibat makan pedas bisa menimbulkan komplikasi, seperti luka pada dinding lambung, tukak lambung, gastritis, maag kronis, dan bahkan kanker lambung.
Oleh karena itu, jika Anda termasuk salah satu orang yang sering mengalami sakit perut setelah makan pedas, Anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan rasa sakit tersebut. Berikut adalah 3 hal yang bisa Anda coba:
1. Minum Susu
Salah satu cara paling mudah dan efektif untuk meredakan sakit perut akibat makan pedas adalah dengan minum susu. Susu mengandung kasein, yaitu protein yang bisa mengikat capsaicin, yaitu zat yang memberikan rasa pedas pada cabai. Dengan begitu, capsaicin tidak akan merangsang reseptor rasa pedas di mulut dan lambung, sehingga rasa sakit akan berkurang. Selain itu, susu juga bisa menetralkan asam lambung yang berlebihan akibat makan pedas.
Minumlah susu dingin atau hangat sesuai selera Anda. Jangan minum susu terlalu banyak karena bisa menimbulkan kembung atau diare. Minumlah susu secukupnya sampai rasa sakit berkurang.
2. Kompres Hangat Perut
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk meredakan sakit perut akibat makan pedas adalah dengan mengompres hangat perut Anda. Kompres hangat bisa membantu merelaksasi otot-otot perut yang tegang akibat iritasi atau asam lambung. Selain itu, kompres hangat juga bisa meningkatkan aliran darah ke perut, sehingga membantu proses penyembuhan.
Caranya, siapkan handuk bersih dan air hangat. Basahi handuk dengan air hangat, lalu peras hingga tidak menetes. Letakkan handuk hangat di atas perut Anda, lalu tekan-tekan secara lembut. Lakukan selama 10-15 menit atau sampai rasa sakit berkurang. Anda juga bisa menggunakan botol air panas atau bantal pemanas sebagai alternatif.
3. Mengonsumsi Obat
Jika dua cara di atas tidak cukup untuk meredakan sakit perut akibat makan pedas, Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung attapulgite yang bisa bekerja secara sinergis untuk mengatasi sakit perut akibat makan pedas.
Sebelum mengonsumsi obat, pastikan Anda membaca keterangan dosis dan aturan pakai pada kemasan obat. Jangan mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan karena bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah konstipasi tapi biasanya ringan dan bersifat sementara.
Beberapa tips untuk mencegah sakit perut akibat makan pedas adalah:
- Batasi jumlah dan frekuensi makan pedas. Jangan makan pedas setiap hari atau setiap kali makan. Pilihlah hari-hari tertentu saja untuk menikmati makanan pedas favorit Anda.
- Jangan makan pedas saat perut kosong. Makanlah sesuatu yang ringan terlebih dahulu sebelum makan pedas, seperti roti, biskuit, dan buah-buahan. Hal ini bisa membantu melapisi dinding lambung dan mengurangi iritasi akibat capsaicin.
- Jangan minum minuman bersoda, berkafein, dan beralkohol saat makan pedas. Minuman-minuman ini bisa meningkatkan produksi asam lambung dan memperparah rasa sakit di perut. Minumlah air putih atau jus buah segar sebagai pengganti.
Itulah tiga hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan sakit perut setelah makan pedas dan beberapa tips untuk mencegahnya. Namun, jika sakit perut tidak kunjung reda atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti muntah, demam, dan darah dalam tinja, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.