Mencegah Sakit Diare saat Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Mencegah Sakit Diare saat Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji atau fast food merupakan makanan yang disajikan dalam waktu singkat dan praktis. Makanan ini biasanya memiliki rasa yang enak, gurih, dan menggugah selera. Namun, makanan cepat saji juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah dapat menyebabkan sakit diare. Ada banyak hal yang dapat memicu sakit diare, misalnya terkena bakteri, virus, atau parasit yang menular, mengalami alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu, mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping, atau mengalami masalah pencernaan. Mengonsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko sakit diare karena beberapa alasan, antara lain:

 

1. Makanan cepat saji yang mengandung pengawet

 

Makanan cepat saji sering mengandung bahan pengawet, pewarna, perasa, atau pemanis buatan yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri usus dan menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan. Bahan-bahan ini dapat merusak lapisan usus yang berfungsi sebagai penghalang antara isi usus dan aliran darah. Akibatnya, bakteri atau racun yang seharusnya dikeluarkan dari tubuh dapat masuk ke dalam darah dan menyebabkan peradangan atau infeksi. Gejala yang timbul akibat hal ini antara lain diare, mual, muntah, sakit perut, dan demam .

 

2. Digoreng atau berminyak

Makanan cepat saji juga sering digoreng dengan minyak yang berkali-kali digunakan atau tidak higienis, sehingga dapat mengandung bakteri atau racun yang berbahaya bagi tubuh. Bakteri atau racun ini dapat menyebabkan keracunan makanan yang ditandai dengan diare, muntah, dehidrasi, dan kehilangan elektrolit. Keracunan makanan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik.

 

3. Dikonsumsi dengan minuman bersoda

Makanan cepat saji sering dikonsumsi dengan minuman bersoda, jus kemasan, atau minuman berkafein yang dapat meningkatkan asam lambung dan menyebabkan perut kembung, mual, atau muntah. Minuman-minuman ini juga dapat mengandung gula atau pemanis buatan yang dapat memicu reaksi alergi atau intoleransi pada beberapa orang.

 

Selain itu, minuman-minuman ini juga dapat mengurangi asupan air putih yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Kekurangan cairan dan elektrolit dapat menyebabkan dehidrasi yang merupakan salah satu komplikasi dari diare. Lemak dapat memperlambat gerak usus dan menyebabkan konstipasi atau sembelit. Jika lemak tidak dicerna dengan baik, maka dapat menimbulkan gas, kembung, dan diare.

 

4. Disajikan dengan bumbu dan saos

Makanan cepat saji juga sering disajikan dengan bumbu atau saus yang pedas, asam, atau manis yang dapat merangsang produksi cairan usus dan mempercepat gerak usus. Bumbu atau saus ini juga dapat mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan alergi atau intoleransi pada beberapa orang, seperti gluten, laktosa, MSG, atau sulfida. Alergi atau intoleransi makanan dapat menyebabkan reaksi imun yang melibatkan saluran pencernaan. Gejala yang timbul akibat hal ini antara lain diare, kram perut, ruam kulit, atau sesak nafas.

 

Untuk mencegah sakit diare saat mengkonsumsi makanan cepat saji, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, yaitu:

  1. Batasi frekuensi dan porsi mengkonsumsi makanan cepat saji. Jika memungkinkan, hindari makanan cepat saji yang digoreng, berbumbu kuat, atau berlemak tinggi. Pilihlah makanan cepat saji yang direbus, dipanggang, atau dikukus, serta memiliki kandungan sayur dan buah yang cukup.
  2. Perhatikan kebersihan dan kesegaran makanan cepat saji yang Anda konsumsi. Pastikan makanan tersebut tidak basi, berbau tidak sedap, atau berubah warna. Jika Anda membeli makanan cepat saji dari tempat penjual pinggir jalan atau warung tenda, pastikan tempat tersebut bersih dan higienis.
  3. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengkonsumsi makanan cepat saji. Gunakan sabun dan air mengalir untuk membersihkan tangan Anda dari kuman atau kotoran yang dapat menular melalui makanan.
  4. Minum air putih yang cukup setiap hari. Air putih dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengeluarkan racun dari tubuh. Hindari minum minuman bersoda, jus kemasan, atau minuman berkafein saat mengonsumsi makanan cepat saji karena dapat memperparah gejala diare.

 

Sakit diare dapat mengganggu kualitas hidup dan kesehatan Anda. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengkonsumsi makanan cepat saji dengan bijak dan sesekali saja. Jika Anda mengalami sakit diare yang berat, berlangsung lebih dari 2 hari, disertai demam, darah, atau lendir dalam feses, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.