Tips Anti Sakit Perut, untuk yang Suka Kulineran Pedas

Tips Anti Sakit Perut, untuk yang Suka Kulineran Pedas

Makanan pedas memang memiliki banyak penggemar, terutama di Indonesia. Rasanya yang nikmat dan menyegarkan membuat banyak orang tidak bisa lepas dari makanan pedas. Namun, makanan pedas juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya adalah diare.

Diare merupakan kondisi dimana frekuensi buang air besar meningkat dan tinja menjadi encer atau cair. Diare bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi bakteri atau virus, alergi, intoleransi laktosa dan efek samping obat. Namun, salah satu penyebab umum diare adalah makanan pedas.

Makanan pedas mengandung senyawa kimia yang disebut capsaicin. Senyawa ini memberikan rasa pedas pada cabai dan bumbu lainnya. Capsaicin bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan dan merangsang reseptor saraf yang mengirim sinyal nyeri ke otak. Akibatnya, tubuh bereaksi dengan mempercepat proses pencernaan agar capsaicin segera dikeluarkan. Hal ini menyebabkan usus tidak bisa menyerap cairan dengan baik dan tinja menjadi cair.

Lalu, bagaimana cara mencegah atau mengatasi sakit diare akibat makan pedas?

7 Tips mencegah dan mengatasi sakit diare

1. Minum
Minum banyak cairan Cairan adalah hal yang paling penting untuk mengatasi diare. Saat diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang bisa menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi bisa menimbulkan gejala seperti haus, pusing, lemas, keringat berkurang dan bahkan syok.

Untuk mencegah dehidrasi, minumlah banyak cairan setiap hari, terutama air putih. Anda juga bisa minum larutan oralit atau minuman olahraga untuk mengganti elektrolit tubuh.

2. Makanan Rendah Serat
Makan makanan rendah serat Makanan rendah serat bisa membantu memadatkan tinja dan mengurangi frekuensi buang air besar. Beberapa contoh makanan rendah serat yang baik untuk diare adalah pisang, nasi putih, roti tawar, oatmeal, kentang rebus, sup ayam dan ayam panggang tanpa kulit.

Hindari makanan tinggi serat seperti sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan dan biji-bijian, karena bisa memperparah diare.

3. Kebersihan makanan
Perhatikan kebersihan makanan Salah satu penyebab umum diare adalah konsumsi makanan yang kurang higienis atau terkontaminasi oleh bakteri atau virus. Untuk menghindari hal ini, Anda harus lebih teliti dalam memilih dan mengolah makanan. Pastikan makanan yang Anda konsumsi sudah dimasak dengan matang dan bersih dari kotoran. Hindari makan makanan mentah seperti sushi, salad dan buah-buahan yang belum dicuci.

Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

4. Alergi
Perhatikan alergi atau intoleransi makanan Diare juga bisa disebabkan oleh alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu. Alergi makanan adalah reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam makanan yang dianggap sebagai ancaman. Intoleransi makanan adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna atau menyerap zat tertentu dalam makanan.

Beberapa contoh makanan yang sering menyebabkan alergi atau intoleransi adalah susu sapi, telur, kacang-kacangan, gluten, seafood, dan stroberi. Jika Anda memiliki alergi atau intoleransi terhadap salah satu jenis makanan tersebut, hindari mengonsumsinya agar tidak menyebabkan diare.

5. Dokter
Konsultasi dengan dokter Jika sakit diare Anda disertai dengan gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan, seperti demam tinggi, muntah berulang, darah atau lendir di tinja, penurunan berat badan dan nyeri hebat di perut, sebaiknya Anda segera konsultasi dengan dokter.

Sakit diare yang berkepanjangan atau berulang bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada saluran pencernaan Anda, seperti infeksi bakteri atau virus, intoleransi laktosa, sindrom iritasi usus besar, penyakit Crohn, kolitis ulserativa dan bahkan kanker.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes-tes laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti sakit diare Anda dan memberikan pengobatan yang sesuai.

6. Olahraga
Olahraga secara teratur bisa membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah diare. Olahraga bisa meningkatkan aliran darah dan oksigen ke organ-organ pencernaan, serta merangsang gerakan usus yang normal. Olahraga juga bisa membantu mengurangi stres, yang bisa menjadi salah satu pemicu diare.

Anda bisa melakukan olahraga ringan seperti berjalan, bersepeda, berenang dan yoga selama 30 menit setiap hari. Hindari olahraga yang terlalu berat atau intens, karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kram perut.

7. Obat Antidiare
Minum obat antidiare Jika tips-tips di atas tidak cukup untuk mengatasi sakit diare Anda, Anda bisa mencoba minum obat antidiare yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat antidiare biasanya mengandung bahan aktif seperti attapulgite yang bisa membantu meredakan gejala diare seperti tinja cair, kembung dan kram perut.

Namun, sebelum minum obat antidiare, pastikan Anda membaca aturan pakai dan dosisnya dengan baik. Jangan minum obat antidiare secara berlebihan atau lebih dari yang dianjurkan. Jika sakit diare Anda tidak kunjung sembuh atau malah bertambah parah setelah minum obat antidiare, segera konsultasikan dengan dokter.

Itulah beberapa tips anti sakit diare untuk Anda yang suka kulineran pedas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.